Seperti induk bebek yang diiringi anak-anaknya, berjalanlah kami menuju sungai. Ah tidak, kami serasa menjadi prajurit Ayah yang ikut kemanapun Ayah pergi. Terlebih aku yang sangat dekat sekali dengan Ayah. Bahkan saat aku balita, Ayah sampai kesulitan untuk pergi kerja ataupun kendurian ke rumah tetangga, karena selalu saja aku ingin ikut kemanapun Ayah pergi.
Yach, sampai saat inipun kendati kami anak perempuan, masih menjadi prajurit Ayah yang ingin melindungi Ayah. Ingin menjadi teman Ayah yang membanggakan.
Kakakku yang pertama sudah berkeluarga. Pasti ketika kami mengingatkan tentang hal memancing bersama, ia akan tertawa dan bangga untuk mengenangnya.
0 komentar:
Post a Comment