Peringatan Setiap Hari Jumat

Kami anak-anak kampung lebih rajin mengaji. Setiap sore kami tak ada yang tak hadir untuk belajar mengaji di mushola pak Ustadz. Selain mengaji, kami senang berkumpul dengan teman-teman. Kami selalu hadir lebih awal untuk bermain terlebih dahulu. Berbagai permainan kami mainkan, hingga tiba giliran mengaji keringat bercucuran dan terkadang membuat pak Ustadz menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bertambah hari kami bertambah bandel. Ketika disuruh menghafalkan surah-surah pendek, kami jarang yang hapal karena lebih banyak bermain. Ajaran tajwidz setiap malam menguap entah kemana, jika ditanya pasti tak bisa menjawab.

Maka malam itu pak Ustadz bercerita tentang hari kiamat yang amat pedih. Tanda-tanda hari kiamat dijelaskan satu persatu setiap malam. Sehingga kami yang penasaran akan selalu datang mengaji.Baru kami tahu bahwa hari kiamat kelak akan terjadi pada hari jumat. Siksa yang pedih bagi anak-anak yang bandel dan durhaka pada orang tua pun pak Ustadz jelaskan.

Suatu hari aku tak bisa pergi mengaji pada hari itu, karena demam malariaku kambuh. Kakakku yang kedua sepulang ngaji memberikan pesan dari pak Ustadz bahwa kita harus waspada pada hari jumat depan. Kemungkinan kiamat sudah sangat dekat sekali. Maka aku dan kakakku tak pernah lalai mengerjakan shalat. Beberapa bulan kemudian, pak Ustadz memperingatkan kami untuk berhati-hati menyambut hari jumat selanjutnya.

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Followers