Kabut adalah sekumpulan embun
yang menetes perlahan
memanjakan pohon dan rerumputan
menyentuhkan banyak mutiara air yang segar
Bilamana pagi masih berkabut
maka udara sedingin es memeluki apa saja
menyulap alam menjadi memesona
lantaran dzikir para makhluk Allah jelas terdengar
Bilik Aksara, 10 Desember 2014
Merindukan Miliaran Bintang di Langit
Malam cerah. Miliaran bintang berkelipan di atas sana. Melihat ke penjuru arah, seakan bintang-bintang itu ada yang letaknya tinggi dan ada yang rendah. Tanpa awan sedikitpun, langit bersih bak permadani yang bertitik-titik terang. Rembulan biasanya ada di tengah-tengah para bintang. Sukar dilukiskan betapa indahnya malam itu. Saat di kampung dulu.
Di kota aku tak menemukan lukisan seindah itu. Bahkan bintang-bintang seakan enggan muncul. Langit tertutup nuansa hitam. Sungguh tak kutemukan miliaran bintang yang menakjubkan itu. Aku merindukannya!
Masihkah di tempat tinggalmu terdapat miliaran bintang yang muncul berkelap-kerlip ketika langit cerah?
Di kota aku tak menemukan lukisan seindah itu. Bahkan bintang-bintang seakan enggan muncul. Langit tertutup nuansa hitam. Sungguh tak kutemukan miliaran bintang yang menakjubkan itu. Aku merindukannya!
Masihkah di tempat tinggalmu terdapat miliaran bintang yang muncul berkelap-kerlip ketika langit cerah?
Kota Batu
Tersusun rapi hujau apel wangi
sepanjang jalan beraroma kabut segar
selayang pandang tumpukan awan menggumpal
dari raja Mahameru yang angkuh
Gemericik air dari tebing mengular
di bawahnya atap-atap rumah coklat bertebaran
Batang bambu berjajar memeluk jalan
daunnya berdendang melenakan
pengembara merekam dalam ingatan
ada titik surga yang takkan terlupakan
(Diterbitkan Koran Pontianakpost)
sepanjang jalan beraroma kabut segar
selayang pandang tumpukan awan menggumpal
dari raja Mahameru yang angkuh
Gemericik air dari tebing mengular
di bawahnya atap-atap rumah coklat bertebaran
Batang bambu berjajar memeluk jalan
daunnya berdendang melenakan
pengembara merekam dalam ingatan
ada titik surga yang takkan terlupakan
(Diterbitkan Koran Pontianakpost)
Lembayung Senja
Kala senja menyiratkan merahnya
di ufuk barat sana,
mengalunlah tembang nan merdu
cericit burung pulang ke sarangnya
lenguh sapi pulang ke kandangnya
di pematang sawah,
petani meninggalkan padinya
yang menguning keemasan
di lereng bukit,
petani membawa bakul penuh kentang
di pantai, nelayan pulang membawa ikan
Sinar lembayung senja,
adalah cahaya penuh cahaya
indahnya tiada tara
dan nuansanya adalah surga dunia
(Diterbitkan Koran Pontianakpost Edisi Minggu, 23 September 2012)
di ufuk barat sana,
mengalunlah tembang nan merdu
cericit burung pulang ke sarangnya
lenguh sapi pulang ke kandangnya
di pematang sawah,
petani meninggalkan padinya
yang menguning keemasan
di lereng bukit,
petani membawa bakul penuh kentang
di pantai, nelayan pulang membawa ikan
Sinar lembayung senja,
adalah cahaya penuh cahaya
indahnya tiada tara
dan nuansanya adalah surga dunia
(Diterbitkan Koran Pontianakpost Edisi Minggu, 23 September 2012)
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
About Me
Powered by Blogger.